Halaman

Minggu, 12 Juni 2011

KONSEP DASAR PERENCANAAN PENGAJARAN BIOLOGI


KONSEP DASAR PERENCANAAN PENGAJARAN BIOLOGI

Oleh
Angriani
Jurusan Pendidikan Biologi


ABSTRAK

Artikel ini berisi tentang perencanaan pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar dilingkungan pendidikan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Didalam artikel ini dituliskan mengenai pengertian dari perencanaan pengajaran, unsur perencanaan pengajaran, manfaat dari penggunaan perencanaan pengajaran, fungsi perencanaan pengajaran, dimensi-dimensi perencanaan pengajaran dan desain pembelajaran berbasis kompetensi yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di lingkungan pendidikan. Pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru, tetapi memungkinkan untuk berinteraksi dengan semua sumber belajar yang dipakai untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu pembelajaran memusatkan pada bagaimana membelajarkan siswa dan bukan pada apa yang dipelajari siswa. Adapun perhatian terhadap apa yang dipelajari siswa merupakan bidang kajian dari kurikulum yakni mengenai apa isi dari pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar tercapai tujuan tersebut. Sebuah perencanaan mengajar yang disusun dengan baik akan berpengaruh pada minat belajar siswa, tentu saja tidak lepas dari penggunaan alat peraga, media, metode, dan pengembangan pengetahuan. Seorang guru dengan kemampuan profesionalnya diharapkan mampu memilih model dan teknik agar mata pelajaran pengetahuan sosial dapat menarik dan mencapai tujuan pembelajaran.
.

         Kata kunci : Perencanaan pengajaran
PENDAHULUAN


Perencanaan adalah menyusun langkah - langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Berkenaan dengan perencanaan, Willian H. Newman dalam bukunya administrative Techniques of Organization and Management : mengemukakan bahwa Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian - rangkaian putusan yang luas dan penjelasan - penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode - metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari - hari. Namun masih saja terdapat berbagai masalah dalam menyusun sebuah perencanaan yang baik dalam kegiatan pembelajaran, sehingga dalam artikel ini perlu dibahas mulai dari pengertian perencanaan, dimensi-dimensi perencanaan, manfaat perencanaan, desain pembelajaran berbasis kompetensi dan masih banyak lagi, guna untuk mengetahui suatu model perencanaan yang tepat dalam menyusun kegiatan pembelajaran. Seorang pengajar/guru butuh perencanaan terlebih dahulu sebelum memulai sebuah pembelajaran agar pengajar/guru tersebut dapat menentukkan strategi yang baik dalam menyusun sebuah konsep pengajaran. Penyusunan program pengajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan lebih lancar  dan hasilnya lebih baik. Kurikulum menjadi acuan utama dalam perencanaan program pengajaran, namun kondisi sekolah dan siswa juga perlu diperhatikan. Seorang guru diharapkan mampu memilih model pengajaran yang tepat dan diminati siswa sehingga kelas aktif dan siswa dapat selalu berpartisipasi. Sehingga perencanaan mengajar oleh guru sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Selain itu Perencanaan pengajaran juga memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar guna memilih metode dengan memperhatikan beberapa kriteria diantaranya: ketepatan dengan tujuan pembelajaran, dukungan terhadap isi bahan pelajaran, kemudahan memperoleh pembelajaran, keterampilan pendidik dalam pembelajaran.




1.      PENGERTIAN PERENCANAAN PENGAJARAN

Pengertian perencanaan mempunyai beberapa definisi rumusan yang berbeda satu dengan lainnya. Cuningham menyatakan bahwa perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian. Perencanaan dalam pengertian ini menitikberatkan kepada usaha untuk menyeleksi dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya.

Perencanaan mempunyai makna yang komplek, perencanaan didefinisikan dalam berbagai bentuk tergantung dari sudut pandang, latar belakang yang mempengaruhinya dalam mendefinisikan pengertian perencanaan. Di antara definisi tersebut adalah sebagai berikut: Menurut prajudi Atmusudirjo perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana. Bintoro Tjokroamidjojo menyatakan bahwa perencanaan dalam arti luas adalah proses memprsiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Muhammad Fakri perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Lebih lanjut Muhammad Fakri menyatakan bahwa perencanaan dapat juga dikatakan sebagai suatu proses pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai yang ditentukan. Dari kutipan tersebut dapat dianalisis bahwa dalam menyusun perencanaan perlu memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan masa depan, adanya kegiatan, proses yang sistematis, hasil dan tujuan tertentu.

Kaufman mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan secara sah dan berdaya guna. Dari pendapat Kaufman tersebut dapat dipahami bahwa perencanaan merupakan sesuatu yang menjadi keperluan dalam sebuah system untuk mendukung tercapainya tujuan. Tidak itu saja selain mendukung tercapainya tujuan suatu system maupun lembaga perencanaan yang dipersiapkan hendaknya bermanfaat secara aplikasi, dan lebih penting adalah dikerjakan dan disusun berdasarkan kepatutan serta tidak melanggar norma yang berlaku. Menurut Kaufman dalam perencanaan mengandung elemen-elemen sebagai berikut, pertama mengindentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan. Kedua, menentukan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat prioritas. Ketiga, memperinci spesifikasi hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang dipioritaskan. Keempat, mengidentifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap alternatif. Kelima, mengidentifikasi strategi alternatif yang memungkinkan, termasuk di dalamnya peralatan untuk melengkapi tiap persyaratan untuk mencapai kebutuhan, untung rugi berbagai latar dan strategi yang digunakan.

Uraian tersebut, memperjelas bahwa perencanaan berkaitan dengan pemilihan dan penentuan kebijakan tertentu. Harjanto memberi komentar terhadap pendapat Kaufman bahwa perencanaan merupakan proses untuk menentukan kemana harus melangkah dan mengidentifikasi berbagai persyaratan yang dibutuhkan dengan cara efektif dan efesien. Harjanto menyatakan bahwa perencanaan mengandung enam pokok pikiran yaitu, pertama perencaaan melibatkan proses penentapan keadaan masa depan yang diinginkan. Kedua, keadaan masa depan yang diinginkan dibandingkan dengan kenyataan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya. Ketiga, untuk menutup kesenjangan perlu dilakukan usaha-usaha. Keempat, uasaha untuk menutup kesenjangan tersebut dapat dilakukan derngan berbagai usaha dan alternative. Kelima, perlu pemilihan alternative yang baik, dalam hal ini mencakup efektifitas dan efesiensi. Keenam, alternative yang sudah dipilih hendaknya diperinci sehingga dapat menajdi petunjuk dan pedoman dalam pengambilan kebijakan.

Terry (1993 : 17) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambil keputusan. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat kedepan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa mendatang.

Banghart dan Trull, (1973) mengemukakan bahwa perencanaan adalah awal dari semua proses yang rasional dan mengandung sifat optimism yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasai berbagai macam permasalahan. Nana sudjana (2000:61) mengatakan bahwa perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.

Hal senada juga dikemukakan oleh Hadari Nawawi (1983 : 16) bahwa perencanaan berarti menyusun langkah - langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Dalam hal ini perencanaan mencakup rangkaian kegiatan untuk menentukan tujuan umum (goal) dan tujuan khusus (objektivitas) suatu organisasi atau lembaga penyelenggara pendidikan, berdasarkan dukungan informasi yang lengkap. Setelah tujuan ditetapkan proses kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Singkatnya, efektifitas perencanaan berkaitan dengan penyusunan rangkaian kegiatan untuk mecapai tujuan, dapat diukur dengan terpenuhinya factor kerjasama perumusan perencanaan, program kerja madrasah, dan upaya implementasi program kerja tersebut dalam mencapai tujuan.

Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik (Jones at. Al dalam Mulyani Sumantri, 1988 : 95). Selain itu, Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode  untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran.

Konsep perencanaan pengajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu :
a.       Perencanaan pengajaran sebagai teknologi
b.      Perencanaan pengajaran sebagai suatu system
c.       Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin
d.      Perencanaan pengajaran sebagai sains (science)
e.       Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses
f.       Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas
Berikut definisi tentang perencanaan pembelajaran:
·         -Branch- (2002)
 Suatu sistem yang berisi prosedur untuk mengembangkan pendidikan dengan cara yang  konsisten dan reliable.
·         -Ritchy-
Ilmu yang merancang detail secara spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas pengetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok.
·         -Smith & Ragan-(1993)
Proses sistematis dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran. (1999) Proses sistematis dan berfikir dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran, sumber informasi dan evaluasi.
·         -Zook- (2000)
Proses berfikir sistematis untuk membantu pelajar memahami (belajar).
Definisi lain mengenai Perencanaan Pembelajaran adalah proses membantu guru secara sistematik dan menganalisis kebutuhan pelajar dan menyusun kemungkinan yang berhubungan dengan kebutuhan.

2.      UNSUR-UNSUR PERENCANAAN PENGAJARAN

Ada beberapa unsure penting yang terkandung dalam perencanaan pendidikan, yaitu Pertama penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematik dalam perencanaan pendidikan, termasuk di dalamnya metodologi dalam perencanaan. Kedua, proses pembangunan dan pengembangan pendidikan. Artinya adalah perencanaan pendidikan dilakukan dalam rangka perbaikan pendidikan atau reformasi pendidikan. Ketiga prinsip efektifitas dan efesien, artinya dalam perencanaan pendidikan perlu dipikirkan aspek ekonomis. Keempat kebutuhan dan tujuan peserta didik dan masyarakat, regional, nasional dan internasional, artinya perencanaan lembaga pendidikan hendaknya mencakup aspek internal dan eksternal dari organisasi sistem lembaga pendidikan. Dengan demikian perencanaan pendidikan sekedar untuk internal lembaga pendidikan, anak didik, lebih dari itu pertimbangan lingkungan masyarakat sebagai pengguna sekaligus penerima hsil perlu dipertimbangkan, termasuki juga kebutuhan regional, nasional dan internasional, ini artinya adalah menyusun perencanaan hendaknya bersifat universal untuk jangka pendek dan jangka panjang yang kesemuanya bermuara kepada kebutuhan dan tujuan universal.

3.      PRINSIP PERENCANAAN PENGAJARAN

·         Pembelajaran yang disiapkan secara cermat dan sistematis akan dapat membantu perkembangan siswa secara maksimal.
·         Perencanaan yang cermat dan sistematis dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti teori belajar dan karakteristik siswa.
·         Hendaknya diarahkan untuk membantu proses belajar siswa secara individual.
·         Hendaknya dikembangkan dengan pendekatan sistem. Menggunakan langkah-langkah dalam proses pengembangan.
·         Harus mempertimbangkan pemanfaatan berbagai sumber dan alat bantu belajar.

4.      MANFAAT PERENCANAAN PENGAJARAN

Perencanaan pengajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pengajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Terdapat beberapa manfaat perencanaan pengajaran dalam proses belajar
mengajar yaitu :
·         Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan
·         Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan
·         Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik untuk guru maupun unsur murid
·         Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja
·         Untuk bahan penyusunan data agar erjadi keseimbangan kerja
·         Untuk menghemat waktu, tenaga, alat - alat dan biaya
5.      FUNGSI PERENCANAAN PENGAJARAN

·         Memberi guru pemahaman yang jelas tentang tujuan pendidikan.
·         Membantu guru memperjelas pemikirannya terhadap tujuan pendidikan.
·         Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai dan prosedur yg digunakan.
·         Membantu guru dalam mengenal kebutuhan murid.
·         Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and eror dalam mengajar.
·         Murid akan menghormati guru yang telah mempersiapkan diri.
·         Memberikan kesempatan bagi guru utk mengembangkan profesionalnya.
·         Membantu guru memiliki perasaan percaya diri.
·         Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan memberikan bahan up to date.

6.      DIMENSI – DIMENSI PERENCANAAN PENGAJARAN

Berbicara tentang dimensi perencanaan pengajaran yakni nerkaitan dengan cakupan dan sifat - sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran. Pertimbangan terhadap dimensi - dimensi itu menurut Harjanto (1997 : 5) memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efisien, yakni:
·         Signifikansi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar